(Part1) RAMBUT PANJANG BUNDA: PEMICU HAIRFETISH DALAM DIRIKU

Dari kisah nyata

Dulu Saat umurku 7 tahun, aku tidak punya perasaan apa apa saat melihat rambut panjang perempuan, tapi semua itu berubah saat aku memainkan rambut ibuku, kenapa aku bisa memainkannya? dan kenapa aku menjadi hairfetish? inilah kejadiannya

Konde bunda dalam jilbabnya

Ibuku saat itu berumur 30 tahun, Seorang ibu rumah tangga yang berjualan baju desainnya sendiri, aku tidak tahu berjalannya penjualan baju buatannya lancar atau tidak karena aku tidak pernah bertanya, Sebelum aku memainkan rambut ibuku, aku dulu sering menyentuh rambut panjang sepupu, bibi, dan nenek, meski memang belum muncul gairahku akan rambut panjang karena semuanya hanya didasari keingin tahuanku saja.

"Gimana nak sekolahnya?, coba cerita sama bunda" kata bunda saat aku pulang dari sekolah, saat selesai bercerita pada bunda aku pun bertanya "Bund, kenapa bunda sering pake jilbab?" kemudian ibuku menjawab "ini untuk menjaga aurat wanita, karena rambut termasuk aurat wanita" kemudian aku melihat jendol cepolan di jilbab bunda, aku pun bertanya lagi sambil menyentuh cepolan jilbab bunda "bun, ini apa?" bundaku pun menjawab "ini rambut bunda, biar gk keliatan bunda gelung rambut bunda, makanya keliatan kayak gini" Karena aku masih penasaran aku pun berkata "boleh gk aku liat bund?"

bundaku memaklumi itu, beliau tidak merasa aneh karena aku memang sering bertanya ini itu, "iya boleh" katanya sambil menyingkapkan jilbabnya bagian belakang,aku pun naik ke atas kasur tempat bunda duduk, aku pun melihatnya, dengan rasa penasaran aku pun memegang dan meremas cepolannya, aku merasa bunda agak kaget karena aku meremas cepolannya, Beliau pun bertanya "ngapain a?" katanya, Tanpa menjawab aku pun berkata "gelungannya aku lepas ya bund?" Sebelum bunda menjawab aku sudah menarik cepolannya yang seukuran 2 kepalan tangan manusia yang ditumpuk, Karena tidak tau cara membuka cepolannya aku menariknya dengan keras sehingga kepala bundapun tersentak ke belakang bersamaan dengan terurainya rambut panjangnya, aku melihat rambutnya panjang hingga menyentuh bokongnya

Ilustrasi yang berdasarkan kenyataan

"Kenapa aa tarik rambut bunda?! itu gk sopan!" ujarnya marah, aku pun meminta maaf pada bunda karena aku terlalu penasaran, kemudian bunda berkata "yaudah gak apa apa, sekarang mandi dan ganti baju dulu, setelah itu makan, bunda mau masak dulu ya" katanya, aku pun mengangguk dan menuruti kata katanya

Saat makan malam, ayahku pun pulang, setelah itu aku bersiap untuk tidur, saat itu aku merasa tidak bisa tidur, rasa penasaran akan rambut panjang bunda itu masih menghinggapiku, saat masih berusaha tidur, ayahku datang dan bertanya "aa, kok belum tidur? oh iya sekalian ayah mau nanya" katanya aku pun dengan heran berkata "mau nanya apa ayah?" tanyaku, bersamaan saat aku bertanya bunda juga masuk kekamar, "tadi bunda cerita katanya aa jambak bunda ya, kenapa jambak rambut bunda?" kata ayahku, sebelum aku menjawab bunda dengan cepat membelaku "ayah, udah gak apa apa, aa cuma gak sengaja kerena terlalu penasaran" katanya, ayah pun menghela nafas dan berkata "yaudah, lain kali aa jangan gitu lagi ya?" katanya, aku hanya mengangguk dan ayah pun keluar, tapi ketika bunda akan keluar aku menarik tangannya

"bunda..." kataku, bunda pun menatapku dan berkata "udah gk apa apa kok" kemudian aku menjawab "bukan yang tadi bun" kataku, "loh, terus apa?" katanya, "Boleh gk aku mainin rambut bunda? aku belum bisa tidur" kataku, "kalau gk bisa tidur baca doa dulu dong, tapi kalau mau mainin rambut bundaa.... hm, gimana ya? boleh deh, tapiiii ada syaratnya" katanya, aku pun bertanya dengan antusias "apa syaratnya bund?" kataku cepat, "Syaratnya aa boleh mainin rambut bunda kalau nilai ulangan aa minggu depan harus 80, minimal 3, ok?" katanya "ok!" jawabku semangat

akhirnya ulangan yang kutunggu tunggupun dimulai, aku mengerjakan soal soal dengan sangat teliti, aku yakin dari sinilah rasa hairfetish-ku muncul, hingga akhirnya aku mendapatkan nilai 80 di 4 mata pelajaran, "ini sudah lebih, pasti aku bisa mainin rambut bunda" kataku dalam hati

ketika aku sampai rumah aku berkata "liat bun, aku dapat nilai 80 di 4 mata pelajaran!" kataku bangga, "wah bagus dong" kata ibuku, "bun, kan udah janji waktu itu, kalau aku dapat nilai 80 di 3 pelajaran, aku bisa mainin rambut bunda kan?" kataku menagih janji kepada bunda yang terlihat lupa. 

Rambut bunda yang kupotong sedikit

Bunda terlihat menarik nafas panjang dan menyuruhku ke kamar mengikutinya, kemudian dia duduk di tengah kasur dan membelakangiku yang juga ikut duduk dikasur, "akhirnya saat yang kutunggu pun tiba!" sorakku dalam hati, saat bunda akan melepas hijabnya, aku memegang tangannya "sama aku aja boleh gk bund?" tanyaku, bunda pun mengangguk "yaudah boleh, tapi jangan dipotong ya a?" katanya, aku pun mengiyakan dan mengambil sisir di ujung kasur, kemudian aku menyingkap hijabnya yang menampakan cepolannya yang indah, aku sangat tertarik, namun ketika aku memegang cepolannya bunda berkata "jangan ditarik lagi kayak kemarin ya a, kalau ditarik lagi udahan!" "iya" kataku 


bunda Saat aku hairplay rambutnya

Aku pun pertama tama meremas cepolannya, mata bunda terpejam saat aku meremasnya, Di matanya Terlihat raut kepasrahan dan keikhlasan, Aku sangat menikmatinya, Kemudian aku pun melepas cepolan rambut bunda pelan pelan, hingga tergerailah rambutnya yang panjang, aku pun mencium rambutnya dan tercium aroma wangi dari rambutnya, Kemudian aku menyisir rambutnya, Menguncirnya dan kemudian menarik kuncirannya, "udah belum a?" tanya bunda

"belum bund, Aku masih mau lagi" kataku, "yaudah" kata bunda sambil membuang nafas, "bunda, boleh gk bunda telungkup?" tanyaku, "Buat apa?" katanya, "gak apa apa, coba aja dulu bun, ya? ya?" mohonku pada bunda, akhirnya bunda melepas semua hijabnya dan kemudian telungkup, aku pun naik keatas punggung bunda dan kembali memainkan rambutnya, hingga akhirnya aku tidak tahan lagi dan menarik rambutnya pelan pelan, "eit, aa, Bunda bilang apa tadi? jangan ditarik!" kata bunda tegas, "iya bund" kataku.

Saat itulah aku merasakan gairah dan kepuasan yang luar biasa, sejak saat itu aku selalu menyirir rambut panjang bunda setelah beliau mandi, hingga akhirnya beliau wafat 4 tahun kemudian.

-TAMAT-













*semua gambar adalah ilustrasi, namun semuanya sama dengan aslinya



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Part 3) Pengalaman Hairplay dan memotong Rambut panjang guru Bahasa indonesia

(Part 10) Santriwati Pondok AZ-ZAHRA