(Part 3) Pengalaman Hairplay dan memotong Rambut panjang guru Bahasa indonesia
KISAH NYATA
Setelah bunda meninggal, aku tidak pernah memainkan rambut panjang wanita lagi, aku jadi sangat merindukannya. Tapi kali ini saat aku Beranjak SMP, Aku kenal dengan salah satu guru permpuan yang sangat perhatian padaku, Namanya Dira, Guru Bahasa indonesia, Aku dan dia sangat akrab, kadang kami sering bercerita apa saja, Umurnya 26 tahun.
![]() |
Bu Dira |
Selain ia memang perhatian padaku karena aku tidak punya ibu lagi dan pintar dalam pelajaran bahasa indonesia, Aku sering memerhatikan cepolan dibalik hijabnya, aku penasaran apakah ia hanya memakai konde ubur ubut atau memang rambutnya panjang? Aku selalu menebak nebaknya, Tapi aku tak pernah menanyakannya, takut takut aku malah dimarahi karena penasaran
![]() |
Bu Dira dengan cepolannya. |
Hingga suatu saat, Ketika hendak pulang aku melihat Bu Dira Juga akan pulang, Langgsung saja kuhampiri, "Bu, kok udah mau pulang? bukannya biasanya guru lain baru pada pulang jam 5 ya?" tanyaku "Lah emang gk boleh ibu pulang sekarang?" katanya sambil tertawa "Tugas ibu hari ini udah beres, jadi bisa langgsung pulang" Katanya "ooh, gitu bu" kataku "Eh, mau pulang bareng gak?" tanyanya, Rumah kami memang searah, alhasil, kami memang sering pulang bareng jalan kaki, "boleh bu" jawabku singkat.
Ketika sedang berjalan untuk pulang, Bu dira dan aku berbasa basi untuk menghilangkan rasa lama karena rumah kami memang cukup jauh dari sekolah, "Bu?" tanyaku, aku ingin bertanya soal panjang rambutnya, tapi aku takut "Iya ada apa?" kata bu Dira "mmm, bu, maaf ya kalau tersinggung aku pengen nanya, Rambut ibu panjang ya? Soalnya cepolan rambut ibu besar" kataku sedikit takut takut "Oh, gak apa apa kok, ibu gk tersinggung, iya rambut ibu memang panjang" jawabya sambil tersenyum "panjangnya segimana bu?" tanyaku, aku lega karena ibu tidak marah, Bu Dira pun hanya menunjuk pantatnya "oh sepantat ya bu?" kataku, bu Dira menganguk "iya, tapi kok kamu penasaran sama panjangnya rambut ibu?" tanyanya "mm.. hehehe... sebenarnya aku suka sama rambut panjang perempuan, karena ibuku juga dulu rambutnya panjang" jawabku "ooh gitu ya? berarti kamu suka juga sama rambut ibu kamu juga dong?" tanyanya "iya, apalagi panjang rambutnya sama kaya ibu" kataku "Kamu suka ngapain kalau sama rambut ibu kamu?" tanyanya "pasti pernah mengang kan?" tanyanya lagi, aku senang karena ibu menanggapi perkataanku "iya, aku pernah mainin rambut ibu, setiap hari aku juga selalu nyisirin rambut ibu sebelum berangkat sekolah, ah, aku jadi rindu rambut ibu" kataku.
Bu Dira melirik kearahku yang menghembuskan nafas karena merindukan ibu "andi" katanya dengan raut wajah yang iba "iya?"responku "kamu lebih rindu sama rambut panjang ibu kamu atau ibu kamu?" tanyanya "Dua duanya bu" kataku, buatju itu kombinasi yang tidak boleh dipisahkan "kalau kamu terima penawarn ibu, ini akan jadi pengalaman pertama kalinya buat ibu" katanya "kalau kamu rindu, mau gak mainin rambut ibu? buat menghilangkan rasa sedih kamu" tawarnya, mendegar itu wajahku langsung cerah kembali "wah, yang benar bu?" tanyaku antusias "iya, mau gak? kamu laki laki pertama yang boleh nyentuh rambut ibu selain keluarga ibu" katanya memastikan "boleh deh bu" kataku "ok kalau gitu kamu mau kapan?" tanyanya "sebisa ibu aja" kataku ok kalau gitu sabtu kamu boleh ke rumah ibu" katanya "ok!" kataku antusias.
Akhirnya hari sabtu pun tiba, pagi pagi aku menelopon bu dira mengabarkan aku akan kesana, bu dira pun mengiyakan dan aku segera ke sana.
bu Dira pun langsung membukakan gerbang rumahnya untukku, bu Dira saat itu memakai hijab berwarna putih dan baju warna putih dan rok abu, mirip anak sma "ayo masuk, kirain gk bakal dateng lho" katanya "hehehe, karena aku terima penawaran ibu sih, aku bakal dateng, hehehe" kataku "yaudah, ayo masuk dulu" katanya, saat masuk rumah bu Dira terlihat sederhana, Rumahnya juga memang cukup kecil, Hanya ada ruang tamu, satu kamar mandi dan satu kamar tidur "Nah, mau dimana?" tawarnya "di kamar aja bu, ibu tinggal sendiri disini?" kataku "iya, keluarga ibu udah pada pindah ke bandung" katanya ketika aku ikut masuk ke kamar bu Dira, Bu Dira langgsung duduk di lantai yang berkarpet, aku duduk juga di karpet, Bu Dira tersenyum kemudian membelakangiku.
![]() |
Cepolan bu Dira yang ia buat jadi sangat besar |
" Nah, silahkan mainkan rambut ibu" katanya, Aku sangat senang sekali, Pertama tama aku membuka belakang hijabnya dan nampaklah cepolan rambutnya yang besar, Kemudian aku mendekati wajahku kepada cepolnya dan mencium wangi rambutnya, aku penasaran shampo apa yang dia pakai? Kemudian aku meremas cepolnya, aku yakin rambutnya sangat tebal, "kresk, kresk, kresk" suaranya renyah sekali ketika aku meremasnya, Bu Dira sendiri memejamkan matanya, dia terlihat sangat menikmatinya, Aku yang melihat bu Dira memejamkan matanya dari cermin yang kebetulan ada di depannya tersenyum, ternyata bu Dira pun menikmatinya, aku pun menggoyangkan cepolannya keatas dan kebawah sambil tetap meremasnya, kemudian aku menguraikan cepolnya dan terurailah rambutnya yang panjang, dan benar saja, Rambutnya sangat tebal, Rambutnya juga bergelombang sama seperti bunda, Aku jadi merasa menjadi kecil lagi, disaat aku memainkan rambut bunda untuk pertama kalinya dan bunda juga menikmatinya.
![]() |
Panjang rambut bu dira |
Aku kemudian mengambil sisir "Bu, boleh saya sisir rambutnya?" tanyaku "iya, silahkan" jawabnya, aku pun mulai menyisir rambutnya, kemudian melilitkan rambutnya pada tanganku, karena tidak tahan aku menarik rambutnya hingga kepalanya kebelakang "Aw, sakit andi, pelan palan aja" katanya, kemudian aku meminta maaf dan bertanya "boleh aku tarik lagi gk bu? nikmat banget soalnya" kataku "ya udah boleh, asal bisa buat kamu senang boleh saja" katanya pasrah "Sakit gk apa apa?" tanyaku lagi "gak apa apa" Jawabnya, Aku pun kembali menariknya, mula mula pelan pelan, kemudian keras, Bu Dira mengaduh pelan, namun menikmatinya, hingga akhirnya Aku bertanya lagi "mm, bu, aku punya satu permintaan lagi, Boleh gak aku potong rambut ibu?" tanyaku "hah? nanti Ibu botak dong?" tanyanya sambil memegang rambut panjangnya "Nggak akan botak bu, aku cuma ngambil sedikit, nanti panjang rambut ibu sepunggung aja" jawabku "duh, jangan sepunggung dong, sisain sepinggang aja ya? nati kamu boleh mainin Rambut ibu lagi, ok?" jawabnya.
![]() |
Sedikit potongan bu dira |
"Wah, ok deh, makasih ya bu" kataku antusias "iya, kalau kamu senang, ibu juga jadi senang" jawabnya, Aku pun memotongnya dan "kres, kres, kres" Terdengar suara yang renyah dari rambutnya yang kupotong, sangat susah memotong rambutnya karena tebal, dan "kres, kreeesss crik" akhirnya aku berhasil memotongnya, setelah berkutat dengan gunting selama 5 menit "capek ya? pasti tangan andi pegal" katanya "hehe iya bu, tebel benget rambut ibu, wangi pula, oh iya boleh gak aku juga keramasin rambut ibu?" tanyaku "Wah, sesuka itu kamu sama rambut? hmmm. ok deh boleh" katanya sambil tersenyum "ayo ke kamar mandi bu" ajakku "ok, bentar ya? ibu mau ganti baju dulu sama bawa kursi" kata bu Dira.
![]() |
Mencuci rambut Bu dira |
5 menit kemudian kami sudah masuk kamar mandi, kemudian Bu Dira pun menaruh kursi dan duduk disana, kemudian menyibakkan rambutnya kebelakang dan kepalanya menghadap ke atas "udah siap bu?" tanyaku "Udah, sok aja langsung" jawabnya kemudian aku membasahi rambut bu Dira, kemudian aku mengambil shampo dan menuangkannya ke rambutnya, dan aku menyuruh Bu Dira untuk menegakkan kepalanya dulu, setelah itu aku pun menggosok rambut dan kepalanya dan memberikan pijatan pada kepalanya, Aku dulu pernah belajar memijat kepala agar yang dipijat tidak lagi merasa pusing atau lainnya, sehingga aku cukup ahli dalam hal ini, Kemudian aku memijat bagian syaraf tertentu untuk membuatnya merasa nyaman "Kamu hebat banget mijatin kepala ya, Duh ibu sampai ngantuk" katanya sambil menguap "kalau mau tidur, tidur aja bu, biar ibu makin rileks, siapa tau ibu stress karena kerjaan di sekolah kan?" kataku smabil terus memijat kepalanya, tapi tak ada jawaban, karena Bu Dira sudah tidur karena keenakan, kemudian aku terus mijatnya sampai 30 menit kemudian aku membangunkannya pelan pelan "eh ibu ketiduran ya?" tanyanya "maaf ibu ketiduran, kenapa gak bangunin ibu aja tadi?" lanjutnya "hehe, ibu tidurnya kayak capek banget bu, kalau aku bangunin takutnya kaget" jawabku "bu, kebawahin lagi kepalanya, sekarang mau dibilas nih" kataku, Bu Dira pun menengadah lagi dan aku membilasnya.
Lanjut bang
ReplyDeletesudah ada part 4 nya ya
Deletelanjut
ReplyDeletesudah ada part 4 nya ya
Deletemana part 4 nya
ReplyDeleteLanjutin lagi CRT hairplay dan berlanjut ke CRT hairjob mas bro Saya tunggu lho
ReplyDeletehmm, entahlah, mungkin nanti sya coba dulu
Delete