(Part 7) Pengalaman Hairplay Pembantu Rumah

 Belakangan ini aku punya seorang pembantu baru, Karena ayahku sering pergi keluar kota dan lama pulang, maka aku dan adikku sering ditinggal dirumah, Aku sudah bisa menjaga rumah sendiri apalagi adikku yang tidak lagi mau disentuh lagi semenjak aku mainin rambutnya, aku tidak menolak adanya pembantu, selain tidak akan merepotkanku aku juga senang karena Ia perempuan dan rambutnya Juga panjang!

Namanya Ibu Cucu, umurnya 43 tahun, Ia datang ke rumah kami setelah direkomendasikan oleh seorang tetangga. Sejak pertama kali bertemu, aku langsung memperhatikan rambutnya yang panjang dan tebal, selalu diikat rapi dalam sebuah cepolan besar di belakang kepala. Aku mulai berpikir apakah aku akan mendapatkan kesempatan untuk memainkan rambutnya.

Ibu Cucu sangat rajin dan cekatan dalam bekerja. Rumah selalu bersih, makanan selalu siap, dan aku merasa sangat terbantu dengan kehadirannya. Setiap kali aku pulang kerumah, Bu Cucu akan menyambutku, dengan makanan sudah terhidang diatas meja makan. Bu Cucu juga adalah orang yang baik, Penyabar, dan setia. ia selalu membantu kami.

Suatu saat, ketika adikku tidak ada dirumah karena ikut ayahku ke luar kota, aku melihat kesempatan untuk melihat rambut panjangnya yang selau digelung rapi, tak seperti yang pernah ku hairplay dulu, Bu Cucu tidak memakai kain penutup kepala apalagi hijab, Kemudian aku menanyakan soal itu padanya "Bu cucu, kenapa ibu gk pake jilbab?" tanyaku ketika ia sedang bersantai di ruang tamu "buat ibu gak pake kerudung tuh lebih nyaman aja, emang a andi gak biasa liat perempuan yang gak di kerudung?" tanyanya "Ah bukan bu, aku cuma nanya aja, maaf kalau tersinggung" kataku, Bu Cucu menjawab sambil tertawa "lah? gak apa apa kok, ibu gak kesinggung" jawabnya "ooh, gitu ya bu" jawabku, Aku melihat gelungan rambutnya yang besar, mungkin lebih besar dari bu Aisyah.

(Ilustrasi) sebesar inilah gelungan rambutnya

"Bu, rambut ibu panjang ya?" tanyaku "iya, Rambut ibu memang panjang" jawabnya sambil tertawa "segimana panjangnya bu?" tanyaku pura pura penasaran, aku sudah melihat banyak yang berambut panjang, untuk apa aku penasaran lagi, Kemudian Bu Cucu menunjuk pantatnya "oh, sepantat?" tanyaku meyakinkan "iya, kamu penasaran benget ya?" tanya Bu Cucu sambil tersenyum "ehehe, iya bu" Jawabku "Boleh gak Ibu gerai rambut ibu?" tanyaku, Ibu Cucu kaget ketika mendengar permintaanku, namun ia mengizinkannya "iya, boleh kok" jawabnya smabil tersenyum.

Kemudian Bu Cucu membelakangiku dan membuka gelungannya, kemudian tergerailah rambutnya yang panjaang higa mencapai pantatnya, Aku cukup terkejut, meski sering digelung seperti itu, Rambutnya tetap lurus tanpa ada bengkok bengkok "wah, Rambut Ibu Panjang banget, wangi pula" pujiku "Makasih ya a andi, Iya, ibu selalu merawat rambut ibu dengan baik" jawabnya sambil menggelung rambutnya kembali, setelah itu Bu Cucu meninggalkanku sendiri diruang tamu karena harus bekerja lagi "Ibu duluan ke atas ya andi?" Izinnya "ah, iya bu" jawabku, sebenarnya aku ingin Bu Cucu tetap menggerainya dan aku meminta izin padanya untuk memainkannya "yah, malah digelung lagi, padahal baru mau aku pegang" kataku pada diriku sendiri, ah. Yasudahlah, mungkin nanti ada kesempatan lain.

Namun 2 bulan setelah kejadian itu bu Cucu tidak memiliki celah untuk kujadikan kesempatan sama sekali, aku semakin geregetan untuk segera membuka gelungan rambutnya Bahkan jika harus dilakukan secara paksa, karena aku tidak tahan lagi, akhirnya aku menghampirinya ketika Ibu Cucu sedang Menyetrika baju baju, kemudian aku menarik tusuk konde yang saat itu sedang ia pakai, kemudian Rambutnya pun tergerai dengan lembut, Ibu Cucu kaget dengan apa yang aku lakukan, tapi dia diam saja, kemudian aku memegang seluruh rambutnya dan menariknya ke kursi plastik yang kebetulan ada di dekat sana "Aw! pelan pelan a andi" katanya sambil mengikutiku, kemudian ia duduk di kursi plastik tersebut.

aku kemudian mengambil sisir di meja, kemudian mulai menyisirnya "kamu terlalu penasaran sama rambut ibu ya andi?" tanyanya ketika aku menyisir kepalanya "Maaf bu, aku gak tahan liat rambut ibu, aku jadi pengen motong" kataku "silahkan bebas kamu lakuin apa aja ke rambut ibu asal jangan dipotong!" jawabnya pasrah "oke bu, Tapi ada syaratnya, Ibu harus nurutin aku buat mainin rambut ibu ketika aku tarik rambut ibu" kataku sambil terus menyisir rambutnya "oke oke, ibu bakal nurut, tapi jangan keras keras ya" jawabnya.

Sejak saat itu, Bu Cucu jadi menuruti kemauan ku, Ketika aku buka gelungan rambutnya pertanda aku ingin memainkan rambutnya, ia langsung berhenti dari pekerjaannya dan mengikuti kemana aku menarik rambut panjangnya, kalau aku menarik ke kamar mandi aku akan mengkeramasinya, kalau aku menariknya ke kamar, aku hanya akan memainkannya.

Diluar dugaan, Bu Cucu ternyata suka kalau rambut panjangnya dimainkan oleh lelaki lain, aku pernah menanyakan hal itu kepada Bu Cucu setelah 2 bulan aku melakukan hal itu kepada Bu Cucu "Bu, kenapa ibu pasrah kalau aku mau mainin rambut ibu atau mau keramasin rambut ibu?" tanyaku ketika rambut panjangnya Ibu Cucu sedang aku cuci "Ibu sebenarnya suka kalau ada laki laki yang tertarik sama rambut ibu, makanya ibu panjangin rambut ibu biar ada yang tertarik sama rambut ibu, tapi ternyata kamu yang tertarik" katanya sambil tertawa.




Comments

Popular posts from this blog

(Part1) RAMBUT PANJANG BUNDA: PEMICU HAIRFETISH DALAM DIRIKU

(Part 3) Pengalaman Hairplay dan memotong Rambut panjang guru Bahasa indonesia

(Part 10) Santriwati Pondok AZ-ZAHRA